Kehebatan otak telah banyak dibandingkan dengan perangkat lain, mulai dari sebuah jam sampai jaring laba-laba. Kini, otak sering dibandingkan dengan komputer, salah satu perangkat yang disebut-sebut ciptaan terhebat manusia. Hal ini karena "konon" keduanya memiliki banyak persamaan.
Persamaan pertama ialah kemampuan keduanya untuk menyimpan memori. Sebuah komputer mampu menyimpan data soft file apa pun, baik di dalam chips, disk, maupun CD-ROM. Otak pun begitu. Bedanya, otak menyimpan catatan memorinya dalam jalur yang dibuat antar-sel otak (neuron) yang tersebar di seluruh permukaan cerebrum. Catatan yang disimpan dalam otak berupa pengetahuan yang didapat dari pengalaman dan hasil belajar (kebiasaan), serta hal-hal penting untuk mendukung tugas-tugasnya sebagai penggerak dan pengontrol apa yang terjadi di dalam dan di luar tubuh.
Persamaan lain yang dimiliki otak dan komputer adalah keduanya memerlukan energi untuk mampu bekerja. Bila komputer memerlukan listrik untuk "hidup", otak mengambil 25 persen glukosa yang terdapat dalam tubuh yang didapat dari makanan sebagai sumber energi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Selain glukosa, otak juga sangat memerlukan asupan oksigen. Konsumsi oksigen oleh otak cukup besar, yaitu sekitar 20 persen dari jumlah oksigen yang ada dalam tubuh. Bila dalam 3-5 menit, otak tidak mendapat oksigen, sel dalam otak bisa rusak bahkan mati. Kekurangan oksigen atau dalam istilah medis disebut cerebral hypoxia bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya akibat stroke.
Otak sebagai pengontrol dan pengatur tubuh dilakukan dengan pengiriman pesan antar-sel saraf berupa sinyal kimia dan elektrik yang disebut neurotransmitters. Pesan ini, misalnya, berisi perintah untuk, misalnya organ ataupun kelenjar, mengenai tugas yang harus mereka kerjakan. Hal ini seperti komputer yang mengirim sinyal elektrik melalui kabel untuk mengontrol perangkat-perangkat pendukungnya, seperti printer ataupun mouse.
Setiap neuron akan menerima ribuan neurontransmitters yang diterima dari neuron lain. Namun, hanya pesan dengan sinya besar (kumpulan sinyal yang disebut action potential) yang akan diteriuskan dan mendapat tindakan selanjutnya. Setiap pesan tersebut akan "melapor" ke sel otak atau neuron untuk diolah dan diputuskan apa yang akan dilakukan tubuh dalam menanggapi pesan tersebut. Misalnya, bila sensor kulit di tangan mengirim pesan "panas karena api" pada otak, pesan itu akan diterima cerebrum, sebagai "divisi pemikir" untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Cerebrum kemudian akan mengirim pesan pada tangan untuk menjauh dari api sebagai jawaban dari pesan yang diterimanya. Pengiriman pesan dari sensor tubuh ke otak ini bisa mencapai 241 km/jam!
Gerak refleks, misalnya saat menangkap benda yang akan jatuh, merupakan salah satu contoh bagaimana kecepatan otak dalam men-download pesan, memprosesnya, kemudian beraksi untuk pesan yang ia terima tersebut. Hasilnya, tubuh akan dengan tepat menangkapnya. Hal ini berkat keberhasilan kalkulasi otak dalam menentukan besar kecepatan dan tenaga yang dibutuhkan untuk menangkap benda tersebut. Proses ini bahkan tidak akan sampai 10 detik!
Persamaan lain yang dimiliki otak dan komputer adalah kemampuan untuk mengerjakan tugas baru. Dalam dunia komputer, hal ini dikenal dengan istilah install. Dengan meng-install sebuah software atau program baru, maka komputer akan memiliki kemampuan baru tanpa mengganggu kemampuan yang dimiliki sebelumnya. Bahkan, program-program tersebut bisa saja dipakai secara bersamaan. Begitupun dengan otak. Otak juga bisa memiliki kemampuan baru dengan cara belajar, melatih, dan membiasakannya. Misalnya, bila dulu kita tidak memiliki kemampuan berbahasa asing, dengan belajar, misalnya mengikuti kursus, sel-sel dalam otak akan membentuk koneksi baru yang semakin lama akan semakin kuat sehingga kita pun menjadi lancar berbahasa asing tersebut.
Di saat komputer perlu "dihidupkan" dengan menekan tombol "power" atau "ON", otak tidak memerlukan hal tersebut. Otak akan selalu aktif bahkan ketika kita sedang tidur. Hal ini karena perannya dalam menjalankan fungsi-fungsi penting yang berkaitan dengan kelangsungan hdiup, seperti memompa detak jantung, mengatur sistem pernapasan, atau mengontrol sistem pencernaan. Jadi, bayangkan saja bila otak beristirahat, bahkan hanya sejenak.
Kecanggihan komputer telah sampai pada kemampuan untuk memonitor keadaaan sekelilingnya serta mengambil tindakan bila keadaan di sekelilingnya tersebut tidak "cocok" bagi dirinya. Dengan sensor yang dimilikinya, komputer mampu mengatur suhu dan kelembaban "tubuhnya" bila suhu di ruangannya tidak mendukungnya untuk tetap bisa berjalan dengan baik. Hal ini juga dimiliki otak berupa sensor di setiap indera tubuh, yaitu mata, telinga, lidah, kulit, dan hidung. Sensor ini berperan untuk memberi tahu otak akan keadaan sekeliling tubuh sehingga ia bisa segera mengambil tindakan bila ternyata ada hal yang membahayakan tubuh. Beberapa tindakan terkadang dilakukan secara otomatis, seperti menggigil saat kedinginan.
Karena "otak" komputer dan otak manusia sama-sama organ yang "lembut", keduanya harus dilindungi oleh perangkat yang kuat. Untuk komputer, sebuah hardcover dibuat untuk melindungi bagian-bagian sensitif di dalamnya. Sedangkan untuk otak, sebuah tengkorak kepala yang kuatlah yang menjadi "rumah" terbaik bagi organ penting ini.
Yang menjadi keunggulan komputer adalah ia bisa diperbaiki. Bila ia terkena virus atau hancur akibat benturan, kita tinggal membawanya ke tempat servis komputer untuk diperbaiki. Bila ada bagian yang rusak, tersedia perangkat lain yang sama jenisnya sebagai pengganti. Kita pun bisa memperoleh komputer dengan kemampuan yang sama atau mungkin lebih baik dari sebelumnya. Hal inilah yang tidak bisa dilakukan pada otak. Tidak ada spare part untuk mengganti jaringan otak yang rusak. Bila otak telah rusak akan sulit sekali untuk mengembalikannya ke kondisi semula.
Satu keunggulan otak yang tidak dimiliki komputer adalah memiliki emosi dan cita-serta serta mampu berpikir. Hal ini juga yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lain, meskipun sama-sama memiliki otak. Keunggulan ini membuat kita memiliki harapan, mampu mencintai, serta menciptakan dan menemukan hal baru.
-- 0 --
Dikutip dari buku "Nutrisi Otak untuk Bayi" karya Dwiaty Noer Sofian, yang diterbitkan oleh Gudang Ilmu Jakarta.