A.
Tahapan Perkembangan Moral Anak Taman Kanak-Kanak
·
Tahapan/pola perkembangan
moral anak diantaranya kejiwaan manusia dalam menginternalisasikan nilai moral
kepada dirinya sendiri, memper-sonalisasikan dan mengembangkannya dalam
pembentukan pribadi yang mempunyai prinsip, serta dalam mematuhi,
melaksanakan/menentukan pilihan, menyikapi/menilai atau melakukan tindakan
nilai moral.
·
Teori
Perkembangan Moral
1.
Menurut Piaget
anak berfikir tentang moralitas dalam 2 cara/tahap
a.
Heteronomous
(4-7 th) = Keadilan dan aturan sebagai sifat-sifat dunia, tidak berubah dan
lepas dari kendali manusia.
b.
Autonomous (10
th keatas) = Menyadari aturan hukum itu diciptakan oleh manusia.
2.
Menurut Kohlberg
-
Level
perkembangan penalaran moral
a.
Penalaran Moral
Prakonvensional = Orientasi Hukuman dan Kepatuhan, Orientasi Individualisme dan
Orientasi Instrumental.
b.
Penalaran Moral
Konvensional = Orientasi Konformitas Interpersonal, Orientasi Hukum dan Aturan.
c.
Penalaran Moral
Pascakonvensional = Orientasi Kontrak Sosial, Orientasi Etis Universal.
-
Menurut Kohlberg
perkembangan moral anak usia prasekolah berada pada level dasar = penalaran
prakonvensional
·
4 Area
Perkembangan yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pengem-bangan/pendidikan
usia prasekolah = Perkembangan Fisik, Sosial Emosional, Kognitif dan Bahasa.
B.
Pengembangan Moral Anak Indonesia
·
Faktor Pembentuk Timbulnya Perbedaan Moral Manusia
1.
Kenyataan =
Indonesia memiliki latar belakang sosial, adat istiadat, agama dan berbagai
macam keanekaragaman unsur sosial.
2.
Tantangan = Manusia
secara umum memiliki kecenderungan untuk mela-kukan kategorisasi dan
identifikasi terhadap orang diluar dirinya, baik se-kelompok/secara individual.
Maka pendidik punya tanggung jawab terhadap pendidikan sosial.
3.
Harapan = Upaya
kita sebagai seorang guru Taman Kanak-Kanak, agar setiap perbedaan yang timbul
dapat kita arahkan menjadi suatu materi pendewasaan sikap dan perilaku anak
dalam sosialisasinya.
·
Hakekat Perkembangan Moral Anak Indonesia
Karena
masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku maka tidak ada salah-nya kita
menyisipkan pendidikan multikultur pada anak usia pra sekolah sesuai dengan
tingkat dan pemahaman mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar