Senin, 07 Mei 2012

Peranan Guru TK dalam Pembelajaran Terpadu

Seiring dengan pemikiran yang telah dikemukakan maka model pembelajaran yang paling sesuai dalam upaya pencapaian semua aspek perkembangan anak adalah model pembelajaran terpadu yang disajikan berdasarkan tema-tema belajar. Eliason dan Jenkins (dalam Ocih Setiasih, 2005) mengemukakan bahwa tema dalam kuriku-lum terpadu memudahkan anak membangun konsep tentang benda atau peristiwa yang ada di lingkungannya dan telah dikemukakan pula pada kegiatan belajar satu pada modul ini bahwa kunci pokok dalam pembelajaran terletak pada seorang guru. Namun, bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif melainkan proses pembelajaran menuntut keaktifan dari kedua subjek pembelajaran, yaitu guru dan anak didik. Demikian pula dalam kegiatan pembelajaran terpadu. Peran guru sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan atau ketercapaian tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Seperti juga dalam kegiatan pembelajaran dengan pen-dekatan yang lainnya. Peran guru TK dalam pembelajaran terpadu adalah sebagai perencana, pelaksana dan sekaligus juga sebagai evaluator. Penjelasan dari masing-masing peran tersebut adalah sebagai berikut:  
1.      Peran Guru TK sebagai Perencana
Peran guru sebagai perencana dalam pembelajaran terpadu adalah guru harus merencanakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya bersa-ma anak didik. Coba Anda ingat-ingat kembali bentuk-bentuk perencanaan pem-belajaran yang harus disusun di TK! Baiklah disini akan diuraikan sedikit menge-nai bentuk-bentuk perencanaan di TK.  
a.       Perencanaan tahunan
Dalam perencanaan tahunan sudah ditetapkan dan disusun kemampuan, ke-terampilan dan pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan dicapai oleh anak didik dalam satu tahun. Perencanaan tahunan dan semester juga memuat tema-tema yang sesuai dengan aspek perkembangan anak dan minat anak serta sesuai dengan lingkungan dimana sekolah tersebut berada. Biasanya pe-rencanaan tahunan dibuat bersama antara guru-guru dan kepala sekolah. Pada TK-TK tertentu perencanaan tahunan disusun oleh bagian kurikulum atau badan penelitian dan pengembangan kurikulum, namun tetap bekerja sama dengan guru-guru.
b.      Program semester
Program semester adalah program tahunan yang dibagi menjadi dua yaitu dalam dua semester.
c.       Perencanaan mingguan (satuan kegiatan mingguan)
Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemampuan yang telah direncanakan untuk satu minggu sesuai dengan tema pada minggu tersebut. Perencanaan semester biasanya disusun oleh guru-guru secara bersama baik guru kelompok A maupun guru kelom-pok B.
d.      Perencanaan harian (satuan kegiatan harian)
Perencanaan harian atau Satuan Kegiatan Harian (SKH) merupakan peren-canaan pembelajaran untuk setiap hari yang dibuat oleh guru yang dijabarkan dari SKM. Satuan Kegiatan Harian merupakan acuan dan pegangan dari guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran satu hari.

Sebagai seorang perencana, guru TK harus memahami langkah-langkah pe-rencanaan dalam pembelajaran terpadu. Sebaiknya, perencanaan pembelajaran disusun untuk waktu tidak kurang dari dua minggu dan dapat diperluas untuk be-berapa minggu setelah itu. Sebelum memulai langkah-langkah penyusunan, seba-iknya guru telah memilih dan menentukan tema serta menjabarkannya ke dalam subtema-subtema serta menentukan kemampuan yang akan dikembangkan. Langkah-langkah penyusunan perencanaan untuk pembelajaran terpadu seperti yang disarankan oleh Kostelnik adalah sebagai berikut.
a.       Menuangkan ide Anda ke dalam tulisan, masukkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tema ke dalam rencana Anda. Pertimbangkan waktu untuk melaksanakannya dan siapkan kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan de-ngan tema untuk memberikan kesempatan pada anak yang tidak menyukai/ tidak tertarik dengan tema yang telah ditetapkan.
b.      Periksa sekali lagi rencana pembelajaran tersebut, pastikan bahwa paling se-dikit ada tiga jenis kegiatan yang berhubungan dengan tema dalam satu hari. Pastikan bahwa dalam satu minggu seluruh aspek perkembangan yang akan dicapai sudah tercantum dan akan dilaksanakan.
c.       Jika dalam perencanaan Anda terdapat kerja sama dengan ahli lain, seperti dokter, guru musik, guru tari maka pastikan bahwa Anda telah menyampai-kan isi tema yang akan Anda terapkan pada kegiatan pembelajaran agar kegiatan yang dilakukan dalam bidang tersebut dapat mendukung dan sejalan dengan kegiatan pembelajaran yang akan Anda laksanakan.
d.      Persiapkan bahan, alat, media, narasumber dan sarana prasarana, seperti tempat yang akan digunakan dengan baik dan perkirakan peristiwa khusus yang mungkin terjadi jika tema tersebut dilaksanakan.
e.       Organisasikan kegiatan dengan baik sehingga setiap anak dapat terfokus pada tema.
f.       Pastikan bahwa dalam rencana Anda seluruh konsep, istilah, fakta, dan prin-sip telah dikembangkan dengan baik dan kegiatan yang akan dilaksanakan cukup bervariasi; keseimbangan porsi aspek-aspek perkembangan sudah cukup dan komprehensif.
g.      Ciptakan suasana tematik dalam kelas, seperti menempatkan gambar-gambar yang berhubungan dengan tema dan alat serta bahan yang sesuai dengan tema.

Secara lebih khusus, perencanaan yang harus disusun oleh guru tersebut di-tuangkan dalam perencanaan mingguan dan perencanaan harian, yang akan di-jelaskan berikut ini.
a.       Prosedur atau langkah-langkah dalam menyusun perencanaan mingguan atau Satuan Kegiatan Mingguan (SKM)
1)      Mempelajari program semester yang telah dibuat.
2)      Menghitung tanda check (√) pada kemampuan yang akan diharapkan di-capai dari tema yang akan dibahas untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, kognitif, seni, fisik-motorik dan pengembangan perilaku.
3)      Membagi indikator kemampuan yang diharapkan akan dicapai tersebut dengan jumlah minggu dalam satu semester (17 minggu).
4)      Sebarkan indikator kemampuan dalam satu minggu tersebut untuk setiap hari (5-6 hari), sesuai dengan jumlah hari belajar di TK masing-masing.
5)      Memberi tanda/nomor kode pada masing-masing indikator kemampuan pada setiap bidang pengembangan dalam kurikulum.
6)      Menjabarkan tema ke dalam subtema yang akan dikembangkan secara ringkas.
7)      Menetapkan kegiatan pembelajaran sesuai indikator kemampuan dan sesuai dengan subtema yang merupakan hasil penjabaran tema pada minggu tersebut.
8)      Menempatkan ke dalam format model webb atau matriks atau model lain yang digunakan oleh TK masing-masing.

b.      Prosedur atau langkah-langkah penyusunan perencanaan harian atau Satuan Kegiatan Harian (SKH)
Setelah Anda menyusun menyusun perencanaan mingguan atau yang biasa disebut dengan Satuan Kegiatan Mingguan maka kegiatan Anda selanjutnya adalah menyusun perencanaan harian atau Satuan Kegiatan Harian. Kegiatan yang Anda lakukan adalah menjabarkan Satuan Kegiatan Mingguan tersebut ke dalam perencanaan kegiatan harian atau Satuan Kegiatan Harian (SKH). SKH merupakan perencanaan operasional yang menjadi acuan dalam melak-sanakan kegiatan pembelajaran satu hari. Oleh karenanya, Anda harus menguasai langkah-langkah penyusunan SKH sebagai berikut.
1)      Menganalisa SKM yang telah disusun.
2)      Menetapkan tema atau subtema sesuai dengan SKM.
3)      Menetapkan indikator kemampuan yang akan dicapai pada hari itu yang dicermati dari SKM.
4)      Tentukan bentuk kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan anak, tema, dan waktu.
5)      Menentukan pengorganisasian pelaksanaan kegiatan (individual, klasikal, kelompok kecil).
6)      Menetapkan materi, alat, bahan, dan media yang diperlukan untuk kegiatan tersebut.
7)      Menetapkan penilaian perkembangan anak dan Kegiatan Belajar Menga-jar (KBM), yaitu menentukan nama-nama anak yang akan dinilai/diamati, cara, jenis, dan alat penilaian yang akan digunakan untuk melakukan pe-nilaian.
8)      Susunlah semua komponen tersebut ke dalam format yang telah disiapkan dalam bentuk matriks atau model webb atau model lain yang Anda anggap lebih mudah untuk Anda lakukan dan pahami.

2.      Peran Guru TK sebagai Pelaksana
Setelah perencanaan selesai disusun maka tugas Anda selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah Anda rencanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif, sebaiknya Anda perhatikan langkah-langkah berikut.
a.       Kembangkan rencana yang telah Anda susun dan perhatikan kejadian atau peristiwa spontan yang ditunjukkan oleh anak terhadap materi yang dipelajari pada hari itu.
b.      Melaksanakan penilaian terhadap minat dan pemahaman anak mengenai tema tersebut dengan menggunakan pengamatan, wawancara, diskusi kelompok maupun contoh hasil kerja/karya anak.
c.       Bantu anak merefleksikan pemahamannya tentang isi dan proses kegiatan pembelajaran.
d.      Lakukan percakapan dengan anak tentang hal-hal yang berkaitan dengan tema sehingga Anda dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman anak tentang tema yang dipelajari pada hari ini. Bantu dan doronglah anak-anak untuk memuaskan rasa ingin tahunya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dengan cara menjawab pertanyaannya atau memberikan kesempatan pada anak untuk mencari dan menemukan jawaban melalui kegiatan eksplorasi ter-hadap lingkungan sekitarnya.

Pada tahap pelaksanaan ini kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain berikut ini.
a.       Anda melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dirancang pada tahap sebelumnya.
b.      Anak didik diorganisasikan berdasarkan pada jenis kegiatan yang akan dilak-sanakan.
c.       Pada kegiatan pembukaan sebaiknya anak didik diorganisasikan secara klasikal dengan tujuan menggiring dan mengkondisikan anak menuju pada tema yang telah dipilih.
d.      Selanjutnya, pada kegiatan inti anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kegiatan yang telah ditetapkan. Penempatan anak pada kelom-pok ini didasarkan pada minat anak. Setiap kelompok digilir untuk melakukan tiga kegiatan yang telah ditetapkan (jika waktu mencukupi).
e.       Pada akhir kegiatan, Anda dapat mengajak anak-anak didik mengunjungi tempat yang sesuai tema, misalnya kebun bunga, kantor pos, rumah sakit de-ngan melibatkan orang tua anak didik. Kegiatan ini sangat baik untuk me-ningkatkan hubungan TK dengan orang tua/keluarga guna mendukung per-kembangan dan belajar anak.
f.       Pada akhir kegiatan Anda dapat melakukan refleksi dengan mengajak anak-anak berdiskusi dan meminta anak mengemukakan apa yang mereka pelajari, rasakan dan kesan-kesan serta keinginan-keinginan yang belum terpenuhi yang berhubungan dengan tema saat kegiatan pembelajaran tersebut berlang-sung.

3.      Peran Guru TK sebagai Evaluator
Pada peran guru TK sebagai seorang evaluator, Anda melakukan penilaian terhadap proses kegiatan belajar dan penilaian hasil kegiatan. Dalam penilaian proses kegiatan, Anda melakukan penilaian dengan melakukan observasi atau pengamatan terhadap cara belajar anak baik secara individual maupun kelompok. Anda harus mencatat dan mendokumentasikan hasil-hasil pengamatan tersebut secara cermat. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkem-bangan yang dicapai oleh anak secara individual maupun kelompok. Penilaian hasil karya anak ditujukan untuk melihat proses dan hasil karya anak baik secara individual maupun kelompok. Anda dapat memajang hasil karya anak tersebut pada tempat pemajangan/display untuk mempertunjukkan hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan. Hal ini dapat membangun rasa kebanggaan pada diri anak dan dapat memotivasi anak untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Evaluasi harus mampu memberdayakan guru, anak, dan orang tua. Oleh karena-nya, guru sebagai evaluator harus melihat penilaian sebagai suatu kesempatan untuk menggambarkan pengalaman anak didik serta sebagai alat untuk menge-tahui kemajuan proses maupun belajar anak didik.
Setelah mempelajari dan memahami penjelasan mengenai peran guru di atas, tampaklah bahwa betapa berat tugas dan tanggung jawab seorang guru TK dalam kegiatan pembelajaran terpadu di Taman Kanak-Kanak, namun demikian masih banyak peranan lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembim-bing dan pelatih, di antaranya adalah sebagai berikut.
a.       Korektor
Sebagai korektor guru harus bisa membedakan nilai yang baik dan mana nilai yang buruk sehingga guru dapat menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didik. Di sini guru TK berperan dalam mengembangkan kemampuan berperilaku melalui pembiasaan-pembiasaan yang baik dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik/buruk.
b.      Inspirator
Sebagai inspirator guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kema-juan belajar anak didik. Pada peran ini guru TK harus dapat menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan atau melakukan inovasi pembelajaran guna kema-juan belajar dan perkembangan anak didik. Misalnya, dengan menciptakan atau mengembangkan berbagai media, alat maupun metode-metode pembela-jaran di TK.
c.       Informator
Guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selain sejumlah materi yang telah diprogramkan sesuai kuriku-lum. Guru harus berusaha mengembangkan dirinya dengan terus belajar ten-tang kemajuan-kemajuan teknologi agar tidak “gagap teknologi (gatek)” dan memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai hal.
d.      Organisator
Guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik. Semua kegiatan tersebut harus di-organisasikan dengan baik sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi pembe-lajaran.
e.       Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar lebih bersemangat dan aktif dalam belajar. Motivasi akan lebih efektif bila dilakukan dengan mem-perhatikan kebutuhan anak didik.
f.       Inisiator
Guru harus dapat berperan sebagai pencetus ide-ide kemajuan dalam pendi-dikan dan pembelajaran. Pada peran ini guru harus mampu mengembangkan dan memberikan sumbangsih pemikiran untuk mendorong kemajuan pendidikan mulai dari lingkup yang kecil seperti dalam kelasnya sampai ke tingkat yang lebih luas, yaitu dalam lingkup sekolah atau yayasan maupun wilayah yang lebih luas lagi.
g.      Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang me-mungkinkan dan memudahkan kegiatan belajar anak didik, menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan dapat membangkitkan anak didik untuk melakukan eksplorasi serta menyalurkan minat dan keingintahuannya secara aktif.



h.      Pembimbing
Kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia dewasa, memiliki susila yang cakap, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan yang diberikan guru sebaiknya sesuai dengan kebutuhan anak didik. Guru tidak sepenuhnya memberikan bantuan pada setiap anak ketika anak membutuhkan. Guru harus melihat dahulu seberapa jauh anak memerlukan bimbingan dan bantuan. Jika dilihat anak tersebut sebenarnya mampu melaksanakan tugasnya, namun dia tampak manja atau tidak mau melakukannya maka cobalah untuk bersikap tegas dengan meminta anak untuk mencoba melakukannya sendiri dahulu sampai anak ternyata memang benar-benar membutuhkan bantuan. Namun, jangan sampai Anda mem-biarkan anak sampai frustasi baru memberikan bantuan.
i.        Demonstrator
Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua materi pelajaran dapat dipahami anak didik mengingat kemampuan setiap anak berbeda-beda. Untuk materi yang sulit dipahami anak didik, guru harus dapat memperagakannya sehingga dapat membantu anak yang tidak/belum memahami materi tersebut. Juga untuk materi-materi yang cukup berbahaya untuk dilakukan oleh anak sendiri, sebaiknya guru bertindak sebagai demonstrator. Bisakah Anda memberi contoh kegiatan yang dapat membahayakan anak didik jika dilaku-kan sendiri?
j.        Pengelola Kelas
Guru harus dapat mengelola kelas dengan baik. Pengelolaan kelas menunjuk pada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar, termasuk di dalamnya adalah pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya, pengaturan pe-nyimpanan barang.
k.      Mediator
Sebagai mediator, yaitu peran guru sebagai penyedia media. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik media non material maupun material sehingga guru dapat memilih dan menentukan media yang paling sesuai untuk digunakannya dalam kegiatan pembelajarannya. Selain itu, se-bagai mediator guru juga berperan sebagai penengah dalam proses belajar anak didik khususnya saat kegiatan diskusi kelompok.
l.        Supervisor 
             Sebagai supervisor hendaknya guru dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Guru harus menguasai teknik-teknik supervisi agar dapat melakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik. Kelebihan yang dimiliki supervisor selain posisinya ada juga karena pengalaman, pendidikan, kecakapan atau keteram-pilan yang dimilikinya atau memiliki sifat-sifat kepribadian yang menonjol daripada orang-orang yang disupervisinya. Dengan perannya sebagai super-visor guru juga harus memiliki kesadaran untuk dapat menilai kinerjanya sendiri untuk meningkatkan kegiatan pembelajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar